Friday, June 10, 2011

Al Insan - Pesan Dari Sorga (Buat Kekanda Amirul Fakir - Perginya Bersama Pesan)

Di sana
Kau akan minum Kaa Fura
Di dalam piala jaya

Dan kau akan minum lagi
Air Zanjabila
Dari mata air Salsabila

Buat laraskan tekakmu
Yang dulu
Tika di fana' ini
Kau laharkan
Kebenaran
Kebenaran
Kebenaran
Kebenaran
Haq!

Monday, May 30, 2011

Dukalara

Itulah dukalara
Kala duka kala senja
Kala tewas mengadu domba
Kala getir memetik petir
Kala sukma jadi bidara
Jadi angsana jadi mangsanya
Berbukit-bukit dituruni lembah
Di lembah ia rebah
Tersungkur ia musnah
Tertidur ia punah
Dibasahi air limbah
Terduka melerai lelah
Mengusap dosa jantan
Merembes pilu syaithan
Menghunus tari mustika
Bak kerjakerja tak kesima
Melerai daging dari tulang
Dimamah cacing hingga ke belulang
Ruang kosong di sumbat 
Kesumat dendam terlekat
Sekat
Dekat
Jerat
Berat
Dunia menutup tirainya
Tanda gelap jelma zulmat pekat larat

Thursday, May 5, 2011

Kudrat

Melelah
Penat yang tak terkira
Kita insan biasa
Fana di ini dunia


Kudrat ku hanya
Pinjaman dariNya
Kekasih Yang Tercinta
Di Atas NamaNya
Kuucapkan AlHamdu
Buat Lillah
Buat Rabbil 'Alamin


Aku pasrah
Di pagi Jumaat
Allah


Berikanlah aku kudrat
Untuk terus menzikirkanmu
Untuk selalu memikir akan diriMu
Kau Maha Cantik Lagi Maha Indah
Dan Engkaulah Yang Maha Gagah
Engkaulah Ya Allah
Kuingin hidup di dalamMu
Di dalam RahmatMu
Di dalam SayangMu
Kuingin kudus dalam KudratMu
Perkenankanlah permintaanku
Hamba yang lemah lagi nista
Lagi capik dan penat ini.
Berikanlah aku pertolongan
Dan bunga sejambangan
Dan air untuk kuminum
Dalam dahaga Cinta ini
Kepadamu
Tempatku berserah


Lelah
Lillah
Tuhan Alam Semesta
Kau Pencerah
Ku Bismillah
Atas nama Cinta
Nama Kasih dan Sayang

Tuesday, May 3, 2011

Lara dan Berat Mata oh! Tanah Semenanjung

Daku berduka dan berlara serta berat mata keranamu Tanah Semenanjung
Telah lama kumenantikan saat untuk meramas mesra tanahmu wahai Tanah Semenanjung
Yang kau tumpahkan kasih kepadaku, dan aku menyemai budi pada tanahmu
Yang kau garikan aku terpenjara jasad melambung harap meminta belas kau tak hadir saat itu
Di kala malamnya, kau mimpi aku dengan kesaljuan udaramu yang dingin menggigit tulangku sampai ke sumsum
Aku melara dalam mesra dan berat mata.


Semalam kumendengar anak perempuan ditongsampahkan  ibunya yang ketelanjuran 9 bulan lalu
Ia menangis isak teriak memanggil nama ibu
Ia meronta dahaga meminta susu ibu
Ia hampir mati dibulurkan oleh susu
Ia bernafas dengan nafas para malaikat
Ia masih selamat


Seorang pengemis buta lalu mendapatkan gadis kecil yang terbiar
Apakah salahnya sehingga derita menyambutnya ke dunia
Lalu Kuasa Illahi Yang Maha Memberikan Rezeki
Anak kecil akhirnya terus hayat dan hidup penuh erti

Thursday, April 28, 2011

Tanah Semenanjung

Di sinilah
Kita bermula
Dan bercanda


Esok belum tahu lagi
Apakah kita masih punya
Nafas dan nyawa


Dan kepadamu
Wahai Tanah Semenjanung
Kutumpangkan kasih
Kusemaikan budi
Walau singgah sementara cuma
Jasamu akan kuingat
Sepanjang masa


Usahlah kau berduka
Lara yang takkan ada sudahnya
Aku menantimu
Mencarimu
Di setiap pelusuk kota dan desa
Dan bila kumenulis
Tiada untuk apa dan siapa
Hanya untukmu
SiTanah Semenanjung